Jumat, 06 September 2013

06.17 - No comments

Pernikahan Dini


            Kemarin waktu ke Bone ketemu sama Nuri. Itu saat gue berkunjung di rumahnya, biasa lah silaturahmi ke tetangga. Waktu itu gue datang dengan lima orang teman selain gue. Pas liat pertama kali keluar dari dapur, Nuri udah berubah banget, gak nyangka doi udah se-cantik sekarang, dulu masih cumal, ingus kemana-mana, mata belekan, rambut kerunyul-kerunyul (dulu sampo masih pake sabun mandi) tapi sekarang cantik beudh.
           
Gue yang duduk unyu bersama teman yang lain bercengkrama, eh pernah liat ceritanya putri salju, saat itulah gue menjadi pangeran yang menanti datangnya sang Nuri turun dengan anggunnya menuruni tangga membawa teh manis dan beberapa kue mentega, kita bertatap-tatapan mencoba mencari arti disetiap diamnya lewat mata saja, tapi sayang tepat jam 9 pagi hujan turun Membawa Nuri dengan terburu-buru keluar menyelamatkan cuciannya dan meninggalkan satu pasang sandal jepit rumah, hanya itu yang Nuri tinggalkan buat pangeran ini. *lupakan, gue tau ini salah*.
           
Nuri duduk tepat didepan gue sambil menyuguhkan teh manis. Ihh kok Nuri tau ya minuman kesukaan gue, belakangan gue tau semua tamu dikasi teh manis *DAMN*. Kemudian kami pun ngobrol-ngobrol, dimulai dari gue
“haha, Nuri, apa kabar?,itu nambah cantik aja” kata gue dengan girangnya, dan Nuri pun menjawab
“kabar gue baik, oh bener tambah cantik?” kata Nuri sambil memegang pipinya dengan malu “Isal juga, dari dulu mukanya masih begitu” lanjut Nuri, mendengar jawabannya membuat gue rada bingung,
“amm maksudnya begitunya apa, Nuri?”
Nuri terlihat serius memikirkan dengan matang tentang apa yang akan dikeluarkan dari mulutnya, pasti benarlah adanya apa yang akan dikatakannya dan Nuri berkata
“tetep jelek, hhaha” katanya sambil tertawa, dengar itu gue shock, teh manis diatas meja gue siramin ke mukanya biar melepuh, sayang itu cuman ada di kepala gue doang, dan respon gue cuman senyum kecut yang gue berikan. Melihat expresi gue teman-teman menertawai atas apa yang terjadi untuk sekian menit kedepan, melihat situasi gue harus mengalihkan topic dan gue pun berkata

“oea, Nuri masih inget nggak waktu SD dulu? kita pernah nikah” kata gue semangat membuat kening Nuri mengkerut
“iya mang?” dengan polosnya Nuri berkata .
Bukankah itu menyakitkan, kenangan yang gue anggap indah itu cuman gue doang yang inget ,hiks.
“iya, kelas 4? Belakang WC? Bunga ilalang? Bau kencing? Inget gak?”kata gue, tapi Nuri hanya menggelengkan kepala tanda Nuri inget (maunya gue dia inget), gue hanya mencoba ikhlas
“gitu ya” lemes selemes lemesnya gue ngomong.
Memang sih itu udah lama banget sejak kelas 4 SD, itu udah berapa tahun ya.. 1..2..3..4..5..6 udah 70 tahunan lah, dikira-kirain aja, saat itu hari cerah cocok untuk melangsungkan pernikahan main-main, ada 2 pernikahan saat itu, temen gue yang namanya Lukman yang memang sekarang udah nikah, dan satu-nya lagi itu gue dan memang masih tetep jomblo, pasangan di pilih dengan suara terbanyak entah siapa yang memulai sehingga Nuri-lah menjadi pasangan gue. Rese-rese sejadi jadinya deh, gue udah serasa orang dipaksa nikah atas pilihan orang tua, masa iya Nuri yang cumal itu dengan gue, tapi tetap saja pernikahan itu dilangsungkan dengan khidmat.
Tak perlu ramai, acaranya dihadiri keluarga kecil aja, keluarga boongan pastinya, masa iya emak gue datang ke sekolah atas undangan yang disebar, itu udah jadi nikah beneran, bisa-bisa sekarang gue udah punya kesebelasan anak.
Warga kelas 4 adalah saksinya , cukup dibelakang WC pun udah jadi tak perlu di gedung-gedung megah, akibatnya bau kencing dimana-mana hasil dari perbuatan siswa-siswa yang bermunajat di WC tanpa menyiramnya. Ditandai dengan bunga ilalang yang gue berikan ke-Nuri maka lengkaplah pernikahan hari itu, gue yang digendong Nuri diarak mengelilingi lapangan sekolah, meskipun gue gak ikhlas nikahnya tapi tetep tawa itu ada saat pernikahan itu berlangsung. Sejak pernikahan itu hari-hari gue beruba drastis, dulunya gue masuk kelas yang gak dianggap dikelas berubah seketika, contohnya saat pagi masuk kelas “Cie..cie istri lu mana Sal? Pisah ranjang ya? Kok gak barengan?” ya gue cuman bisa respon “iya, pisah ranjang, gue pulangin ke orang tuanya soalnya Nuri gue ajak malam pertama kemarin dia gak mau, dassar istri tak patuh suami” dan gue berlalu masuk kelas melihat wajah teman-teman gue menatap kosong kedepan, maklum gue sering nonton FTV hehe., tapi hari-hari kami berdua lalui dengan kuat sampai kita tamat SD, dan gue pindah ke daerah orang lain, sejak saat itu kita gak berhubungan lagi, saat yang lama membunuh kisah kita berdua, pikiran gue sih, orang tuanya mencuci otak anakanya karena stress ditinggal suami, jadi dihipnotis melupakan apa yang telah terjadi..ya kayaknya gitu..gue yakin.
Gue yang terdiam menatap Nuri didepanku bercanda dengan teman-teman yang lain berfikir bahwa memang waktu udah merubah banyak dari sisi Nuri, dari yang dulunya jelek sekarang cantik beudh, kecuali gue yang dulunya jelek, sekarang masih, malah masih bersambung. Tak terkecuali dengan ingatan Nuri juga berubah, melupakan pernikahan kita #kecewa.
“hoi..ngelamun aja, pake liat daerah dada gue lagi, ihh muka mesum, otak juga mesum :P” kata Nuri mengagetkan gue yang emeng lagi melamun, tapi mendengar kata-kata terakhirnya itu gue gak terima.
“heh? loe yang mesum, gue gak liat dada!”
“ihh Isal mesum”
“loe yang mesum”
“elo yang mesum”
“elo”
“eloooo”
Capek gue berdebat , gue memalingkan muka, nuri juga, kita berdua diem-dieman, nggak lama Nuri tertawa dan berkata
“Isal mang dari dulu gitu, gak mau kalah hha” mendengar itu gue gak bisa bilang apa-apa selain tertawa juga.
            Nggak terasa udah jam 11 berarti udah 2 jam kita ngobrol dan ini waktunya untuk pamitan, satu persatu kami keluar dari rumah Nuri dan gue yang terakhir, tapi pas gue beranjak pergi Nuri berkata
“eh Sal?”
“iya?” kata gue sambil berbalik
“gue masih inget kok nikah-nikahan itu, dan kita belom cerai ya? Haha” kata Nuri tertawa.
Mendengar itu gue cuman tertawa dan pergi, sejenak gue berbalik melihat Nuri tersenyum ke gue, entah apa artinya hahaha
Pesan moral:
Parkir sekarang bayarnya 2 ribu.

0 comments:

Posting Komentar